28 Oktober 2011

Ahmad Zamzam Zainal Muttaqiin (Ceng Zamzam)

Mendengar nama Zamzam, sebagian besar orang akan langsung membayangkan satu sosok yang begitu dekat dengan Alqur'an.  Lantunan tilawahnya yang syahdu cukup untuk membuat saya mengistirahatkan sejenak telinga dari aktivitas pendengaran lainnya.

Lebay?? ah tidak juga.  Sejak dulu saya memang selalu terenyuh mendengar bacaan Alqur'an yang begitu indah, dan salah-satunya adalah dengan irama yang biasa dilantunkan oleh Zamzam. Ada rasa yang tak biasa.  Menurut saya, inilah ajaibnya Alqur'an. 

Setiap telinga saya menangkap suara seperti itu, entah melalui corong speaker masjid, putaran kaset, di kampus, televisi, atau di mana saja, rasanya seperti ada magnet yang menarik hati saya untuk mempertajam pendengaran.  Saya akan diam sembari membayangkan, siapa sesungguhnya yang menebar alunan indah itu?

25 Oktober 2011

Perjalanan Hidup - Sebuah Perenungan -


Sesosok bayi mungil belajar menatap dunia.  Tanpa dosa, tanpa beban, tanpa tanggungjawab, tumbuh dalam kasih sayang ayah bunda tercinta.  Adakah resah jika belum mengenal dosa, adakah benci karena belum terjebak rasa, adakah keserakahan bila belum terpikat harta dunia.  Dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, bunda kerahkan seluruh tenaga, waktu, pikiran, hingga nyawa untuk kehidupan dan harapan sang bayi.  Ayahpun tak lelah mengorbankan segala kemampuan demi nafas dan detak jantungnya.  Seakan semua rela diberikan hanya untuk kebahagian anak tersayang.

13 Oktober 2011

Biarkan Rumah Itu Tegak Berdiri di Sana (Part 1)

Kisah berikut hanyalah sebagai bahan renungan serta evaluasi bagi kita semua, tentang pentingnya hijrah untuk berlindung dari sebuah tindak kedzoliman. Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari perbuatan dzolim, sekecil apapun.
(Nama dan tempat disamarkan).

Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhilah kedholiman karena kedholiman ialah kegelapan pada hari kiamat, dan jauhilah kikir karena ia telah membinasakan orang sebelummu." Riwayat Muslim.

Biarkan Rumah Itu Tegak Berdiri di Sana

"Tolonglah, Den.  Kasian kakak kalian." Ibu tua itu masih bersikeras mempengaruhi menantu lelaki satu-satunya.  Rudi, kakak sang Istri tentulah yang memohon agar Emak membantu negosiasi.

"Tapi, Mak.  Kami untuk apa tanah di sana. Di sini juga dah lebih dari cukup.  Rumah sama lapang di sini sangat luas."

"Masak mau tinggal di sini terus? Kapan-kapan kan kalian bisa pindah ke sana.  Juallah rumah di sini, jauh dari kota, jauh dari sodara.  Bikin rumah di sana, biar kumpul."

11 Oktober 2011

Nulis Cara Gue!

Rangkaian kata adalah duniaku, menulis adalah bagian dari hidupku.  Meski belumlah nyata sumbangsih karya yang mampu kugoreskan, setidaknya aku bisa merasakan bahwa menulis adalah salah-satu caraku untuk berbagi.

Kejadian apa saja yang aku alami, amati atau dengar, dapat menjadi inspirasi yang sejatinya merupakan bahan baku untuk memulai jalinan kata.  Karena setiap kejadian tak akan lepas dari hikmah.  Dan hikmah inilah yang kemudian ingin aku bagi, dalam bentuk paparan kalimat yang ringan dan mudah dipahami.

Teringat dulu ketika belum memiliki komputer atau laptop pribadi, aktivitas menulis sepenuhnya dilakukan pada lembaran kertas, entah itu buku catatan sekolah, kertas bekas fotocopyan, hingga bagian kosong dari modul kuliah

06 Oktober 2011

Jodoh Ibarat Angkot

Saya memang pengguna setia jasa angkutan dalam kota alias angkot, setidaknya sejak merantau ke Bandung.  Dulu, sewaktu di daerah saya biasa menggunakan sepeda motor.  Eitss, jangan salah!! Gini-gini saya jago lho,, kebut-kebutan juga berani.  Klo liat fisik saya yang imut dan lucu pasti heran da, kok bisa sih?? Nahan motor aja masih harus jinjit

Back to angkot!!  Sejak tinggal di kota, inilah nasib yang harus saya jalani.  Mobil pribadi ga punya, naek motor juga ga dibolehin sama mama.  Dipikir-pikir memang rada serem sih.  Kondisi jalan yang semrawut, ditambah berita kecelakaan yang tak jarang mampir di telinga atau bahkan pada pandangan mata, memang bikin nyali rada-rada ciut juga.

Memeluk Kenangan

Saat aku mencoba melupakan namun gagal, Saat itulah aku memutuskan untuk berhenti melupakan. Berdamai. Merangkai kisah dalam ...