03 April 2013

QaddarAllohu wa maa syaa a fa’ala

Hari ini nuansa posting akan sedikit berbau duka.

Kemarin (ahad, 31 Maret 2013), Ibu saya kecopetan sebuah gelang emas (sekitar 37,5 gram) di dalam angkutan kota (angkot) jurusan Caheum-Cileunyi.  Angkot yang kami tumpangi berjalan dari alun-alun kota Bandung (masjid agung Bandung) menuju arah Cileunyi.
Kejadian ini saya ceritakan sekadar untuk dijadikan bahan sharing agar suatu saat dapat lebih berhati-hati, sekaligus juga menyadari modus para pencuri di dalam angkot.
Berikut kronologis ceritanya:

Saat itu sekitar pukul setengah lima atau jelang pukul lima sore.  Biasanya, dari alun-alun menuju cibiru kami akan menggunakan jasa bis Damri.  Tapi berhubung sore dan dalam keadaan hujan, bis kami perkirakan pasti akan penuh dan sulit mendapatkan tempat duduk.  Daripada berdiri, kami memutuskan untuk menumpang angkot jurusan Caheum-Cileunyi yang beberapa memang melewati alun-alun (seharusnya jalur resmi angkot ini tidak melalui jalan ini, hanya sampai Cicadas).

Memeluk Kenangan

Saat aku mencoba melupakan namun gagal, Saat itulah aku memutuskan untuk berhenti melupakan. Berdamai. Merangkai kisah dalam ...