Tak risau hati kami kepadanya
Karena di sini, kami hidup untuk mati
Di masa tangan-tangan akrab menggenggam runcingan bambu
Di zaman darah, harta, nyawa menjadi bagian dari sumbangsih
Merdeka!!
Indonesia mandiri, terhormat
Bukan di bawah awasan kuasa penjajah
Tidak direndahkan juga merendahkan
Itu tekad kami!
Itu cita-cita kami!
Saat regangan nyawa menghantarkan kebebasan kian sempurna
Tersenyum
Ridho
Allahu Akbar!!
Tuntas partisipasi bagi negeri
Tak resah kami pada hari depan
Karena estafet perjuangan pasti bersambut
Karena yakin kucuran darah dan keringat dihargai
Karena kepayahan kami tak mungkin dihinakan
Kami percaya
Bukankah memang begitu seharusnya?
Sekali lagi,
bukankah seharusnya begitu??!
*Bandung, 11 November 2011
Di depan monitor, meresapi ketulusan para pejuang.
Mereka percaya.
Akankan kita menyia-nyiakan kepercayaan mereka?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Karena banyak yang mengalami kesulitan dalam mengisi komentar, berikut panduan singkatnya:
Untuk memberi komentar tanpa login, silahkan pilih 'Name/URL' pada kolom 'Beri komentar sebagai', lalu masukkan nama anda (URL silahkan dikosongkan). Kemudian masukkan komentar yang ingin disampaikan. Terimakasih