“Ha ha ha…”
“Beneran itu teh?? aneh bener sih!”
“Emang, saya juga kaget. Asli gokil pisan!”
“Sstttt…!!” seru seorang penumpang
yang posisinya paling dekat dari tempat kami duduk. Tersadar, suara gelak kami berlima sedari
tadi mengganggu ketentraman penduduk kereta jurusan Bandung-Yogyakarta sore
ini.
“Kamu tuh, ketawanya paling kenceng!”
aku berbisik.
“Udah, emang dari tadi kita semua
berisik. Malu nih, jadi pusat perhatian”
Aku melempar senyum kepada beberapa
penumpang yang masih melirik ke arah kami. Perjalanan
wisata aku bersama empat lelaki tidak tampan, teman sekantorku kali ini dimulai
pada malam hari.
***
Tengah malam,
wajah lelah menyelimuti. Suasana temaram
menggoda untuk segera menarik selimut.
Kami berempat duduk saling berhadapan, sedangkan satu personil, Dudi,
harus memisahkan diri dan duduk di samping wanita tua.
***
“Lihat!! siapa
yang akan menolong kamu! Aku bunuh kamu
sekarang!! Tak akan aku lepaskan..!!!!”
Sekitar pukul dua dini hari, sebagian
besar penumpang terbangun, termasuk aku dan tiga orang temanku. Sangar teriakan memacu detak jantung kami.
“Aku bunuh kamu!! AllahuAkbar!!”
Di samping kanan, lelaki itu
melanjutkan teriakannya. Aku dan
teman-temanku kaget bukan kepalang, begitu menyadari suara teriakan itu berasal
dari mulut orang yang sangat kami kenal. “Dudi!” serempak kami menahan suara.
Di alam mimpi, Dudi masih dengan
semangat 45 mengeluarkan ancaman, bagaikan seorang pahlawan yang berhasil
menawan musuh.
“Cep, bangun cep!!” ibu tua di
samping Dudi menggoyang-goyang badan Dudi.
“Cep!!”
“Hah, ada apa?!” setengah sadar
Dudi melihat para penumpang yang memandang aneh ke arahnya.
“Istighfar cep, sana wudhu.
Makanya, sebelum tidur baca doa dulu”
Malas Dudi mengikuti petuah wanita
di sampingnya.
Kami berempat memutuskan untuk
tidak mendekati Dudi, seperti orang yang tak saling kenal. Kejadian itu juga membuat kami malu.
***
Pagi
hari barulah kami melakukan aksi penyelidikan, setelah menahan penasaran
semalaman.
“Semalem mimpi apaan sih? sangar
amat”
“hehe, aku mimpi ikutan perang bareng
Rasul. Keren kan”
“Keren gundulmu! Kita-kita ini juga jadi malu tau”
“Yah, jarang-jarang bisa mimpi
kaya’ gitu. Coba kamu, pernah ga??”
“Mimpi sih mimpi, tapi liat-liat
situasi donk. Dikirain gila sama
penumpang yang laen tar kamu. Gangguin
orang tidur aja”
“Emang kenceng banget yah? aku
teriak apa aja?!”
“Aku bunuh kamu! siapa yang akan
nolong kamu!! Gitu tuh. Siapa yang ga
kaget coba. Dikira ada teroris dalam
kereta”
“Masa’???!!” Dudi baru menyadari
kehebohan yang ditimbulkannya semalam.
“Hahaha….!!” tawa Dudi diikuti oleh
kami semua.
*Diceritakan oleh R. Rahma
*Diceritakan oleh R. Rahma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Karena banyak yang mengalami kesulitan dalam mengisi komentar, berikut panduan singkatnya:
Untuk memberi komentar tanpa login, silahkan pilih 'Name/URL' pada kolom 'Beri komentar sebagai', lalu masukkan nama anda (URL silahkan dikosongkan). Kemudian masukkan komentar yang ingin disampaikan. Terimakasih