05 Desember 2012

Beranjak Dewasa


Sebuah puisi

Special untuk kalian, adik-adik yang sedang beranjak dewasa :)


BERANJAK DEWASA

Tarikan zaman mendesak kelopak mata terjaga
Duhai, mengapa dunia tak lagi sama?
Beda rasa, beda suara, beda rupa

Duniaku bukan ini
Dunia ini menekan, memperkenalkan pelangi rasa
Duka, suka, bangga, kecewa, membuncah, frustasi
Beban, tanggungjawab, penghargaan, cinta, benci

Kembalikan duniaku!
Dunia yang hanya indah dan nyaman



Oh, jauh jeli aku perhatikan
Nyatanya dunia taklah berbeda
Masih serupa
Tetap sewarna
Hanya saja sekeping hati kini nyata memahami
Juga sekerat pikiran yang kunjung mendewasa

Kawan, ini tentang amanah yang kian dimengerti
Juga peran yang berangsur terang, terkonstribusi
Bukan lagi ketergantungan berwujud tangis meronta
Atau meraung, histeris, di balik egoisme kekanakkan
Tidak
Aku dan duniaku kini tak lagi manja

Ah, berat kawan

Tapi duniaku ini memaksa berlatih
Mengasah tanggungjawab
Mengecap konsekuensi
Belajar meniti, tertatih
Tentang langkah lurus dan keridhoan
Karena ada Dia yang untukNya jantung berdetak
Juga ada Dia, tempat kelak aku pulang

Kawan, hembusan nafasku kini sibuk menata fungsi
Dalam upaya menjelma khairunnas

Karena kini,
aku beranjak dewasa


(Bandung, 5 Desember 2012)
created by: Wafiyyatunnisa Asy syu'lah

7 komentar:

Karena banyak yang mengalami kesulitan dalam mengisi komentar, berikut panduan singkatnya:
Untuk memberi komentar tanpa login, silahkan pilih 'Name/URL' pada kolom 'Beri komentar sebagai', lalu masukkan nama anda (URL silahkan dikosongkan). Kemudian masukkan komentar yang ingin disampaikan. Terimakasih

Memeluk Kenangan

Saat aku mencoba melupakan namun gagal, Saat itulah aku memutuskan untuk berhenti melupakan. Berdamai. Merangkai kisah dalam ...