Banyak hal berubah. Meski kadang mungkin hati menyayangkan, kenapa harus berubah?? Aku ingin tetap seperti ini.., seperti itu…, mengulang cerita ini…, cerita itu…, dan sebagainya…, dan seterusnya…, tetapi…… faktanya sekarang begini…, menjadi seperti ini…, dan seterusnya…, dan sebagainya…..
Hhuff…, memang banyak hal yang kadang ingin selalu qta rasakan…, qta ulangi…, rasanya ingin selamanya selalu seperti itu. Iya khan ??
Tapi satu kalimat yang selalu aku ingat (entah siapa pencetus utamanya). Kurang lebih begini kalimatnya : “Tak ada yang abadi, semua hal pasti berubah. Satu hal yang tak akan pernah berubah, yaitu perubahan itu sendiri”. Kamu tau maksudnya khan? Ini menunjukkan bahwa segala hal di dunia fana ini memang pasti akan berubah, suka atau tidak suka, qta kehendaki ataupun tidak. Semua pasti dan memang harus berubah. Dan karena itu, perubahan itu sendirilah yang tak akan pernah berubah, tak akan berubah untuk merubah segala sesuatu.
Dari zaman qta bayi, kemudian balita, tumbuh menjadi anak-anak di era sekolah, kemudian kuliah, lalu saat lulus kuliah dan bekerja, menikah, punya anak, dan seterusnya. Begitu baaaanyak hal yang dialami. Kejadian apapun yang telah dialami, akan menjadi cerita dan kenangan pada masing-masing fasenya. Semua tak sia-sia, tak ada yang tanpa hikmah dan makna. Mungkin qta pernah mengalami cerita bahagia saat menjadi bintang kelas di sekolah, bahkan ketika lulus dengan predikat cumlaude di kampus, diterima kerja dengan karier yang menjanjikan, cerita hangat saat jatuh cinta, saat menjalin ukhuwah bersama sahabat-sahabat dakwah, kisah haru ketika menikah, atau mengantarkan sahabat qta menuju pelaminan, cerita saat menjadi seorang ibu, cerita sedih saat perpisahan, saat ada anggota keluarga yang sakit atau mungkin pergi meninggalkan qta untuk selamanya, kisah saat patah hati dan terpuruk, saat gagal dalam ujian, atau cerita-cerita lainnya…., begitu banyak, semuanya menjadi kisah yang menggores maknanya sendiri.
Tak ada waktu lagi untuk terlalu jauuuuhhhh meratapi kisah sedih, apalagi terpuruk karenanya. Cukuplah cerita duka dan kecewa menjadi pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih tegar dan lebih baik lagi. Karena di depan, pasti, yakin pasti ada cerita lain lagi. Akan ada cerita bahagia lagi, meski mungkin akan ada cerita duka yang baru juga. Tapi semua telah diatur, porsinya telah disesuaikan dengan masanya masing-masing. Kalau di depan sana akan ada banyak cerita, duka ataupun bahagia, kenapa masih harus meratapi cerita duka yang telah berlalu?? Atau terlalu larut dalam nostalgia kisah bahagia yang sudah lama pula beranjak?? Tak mungkin hidup diam dan berhenti, sedangkan nafas masih terus berhembus, dan jantung masih terus berdetak…, bukankah begithu????
Bismillah, tahun baru Hijriah baru saja qta lewati, sedang tahun baru Masehi pun sesaat lagi akan kembali qta rasakan. Moment muhasabah dan perubahan tentu memang tak hanya ada pada tahun yang baru. Tapi rasanya tidak salah juga, awal tahun ini menjadi pemacu untuk lebih bersemangat, lebih tegar, lebih rasional, dalam memandang hidup. Menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Lebih yakin dan percaya lagi pada Allah SWT. Sepenuhnya yakin, bahwa Allah telah menggariskan yang terbaik untuk hidup qta. Yakin, karena Allah maha Rahman, maha Rahiim.
Semangat menyusun rencana, menggapai target dan harapan. HARUS..!!! HARUS…!!! HARUS…!!!! InsyaAllah…karena ada Allah yang Maha Besar…. Allahuakbar…!!
SELAMAT TAHUN BARU 1431 Hijriah dan 2010 Masehi……
29 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Memeluk Kenangan
Saat aku mencoba melupakan namun gagal, Saat itulah aku memutuskan untuk berhenti melupakan. Berdamai. Merangkai kisah dalam ...
-
Hari Ahad lalu (10 Februari 2013) saya iseng maen ke Gramedia di Jalan Merdeka Bandung. Keliatan banget yah lagi nggak ada kegiatan, samp...
-
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa punya rumah sendiri. Prikitieew. Mau tau ceritanya?? Yah, dengan uang pas-pasan, salah-satu alterna...
-
Mendengar nama Zamzam, sebagian besar orang akan langsung membayangkan satu sosok yang begitu dekat dengan Alqur'an. Lantunan tilawah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Karena banyak yang mengalami kesulitan dalam mengisi komentar, berikut panduan singkatnya:
Untuk memberi komentar tanpa login, silahkan pilih 'Name/URL' pada kolom 'Beri komentar sebagai', lalu masukkan nama anda (URL silahkan dikosongkan). Kemudian masukkan komentar yang ingin disampaikan. Terimakasih