Sahabat, ini bicara tentang kesedihan.
Saat rasa sedih demikian menghimpit, dada terasa sesak, mata terasa panas, namun ruang seolah tak memberi celah untuk sekadar menangis. Padahal bukankah yang paling dekat dan mungkin untuk dilakukan saat bersedih adalah menangis??
Jika menangis saja seakan tak lagi mendapat kesempatan, terkadang pikiran konyol dan naif terlintas di dalam pikiran.
Saya kadang berfikir, untuk menjadi manusia tak berhati. Sehingga tak perlu merasa sedih, tak akan merasa takut, khawatir, meski juga berarti tak akan pernah tahu seperti apa rasanya bahagia.
Hidup berjalan lurus, tanpa pernah peduli pada apapun. Bagaikan robot yang dingin dan cuek.
Haha...
pikiran bodoh memang.
25 Maret 2015
12 Maret 2015
'Tragedi Sarah' - Bahaya Narkoba
Sahabat, pada postingan kali ini saya akan menuliskan sebuah kisah yang sangat menyesakkan. Kisah tentang kehidupan seseorang yang harus berakhir sangat tragis. Kisah yang bermula dari keisengan. Iseng bermain-main dengan narkoba.
Kisah ini saya ambil dari buku "Chicken Soup for Muslim" karya Ahmad Salim Baduwailan, dengan subjudul: 'Tragedi Sarah".
Berikut saya salin kembali kisahnya. Selamat membaca.
Kisah ini saya ambil dari buku "Chicken Soup for Muslim" karya Ahmad Salim Baduwailan, dengan subjudul: 'Tragedi Sarah".
Berikut saya salin kembali kisahnya. Selamat membaca.
06 Maret 2015
Mari Bersihkan Kacamata Kita
Assalamu'alaikum pembaca wafiyyatunnisa's site. . .
Apa kabar hari ini?
Adakah di antara sahabat yang menggunakan kacamata?
Saya adalah seorang pengguna kacamata minus. Sebagai pengguna kacamata maka saya sangat memahami bahwa apapun yang tertangkap oleh mata saya, terlebih dahulu akan melalui kepingan lensa yang bertengger manis di hadapan hidung saya.
Jika lensa kacamata saya bening, bersih, tanpa debu, maka jernih juga segala apa yang akan saya lihat.
Tapi bagaimana jika lensa kacamata saya penuh debu?
Jika karena debu ini maka dalam pandangan saya semua terasa kotor dan rusak/jelek, bagian manakah yang harus saya perbaiki.
Sahabat,
Berkaitan dengan tema ini, saya pernah membaca sebuah kisah (saya tidak tahu siapa pencetus asli dari kisah ini). Tapi boleh kiranya saya tampilkan di sini, sebagai sebuah ilustrasi sederhana.
Apa kabar hari ini?
Adakah di antara sahabat yang menggunakan kacamata?
Saya adalah seorang pengguna kacamata minus. Sebagai pengguna kacamata maka saya sangat memahami bahwa apapun yang tertangkap oleh mata saya, terlebih dahulu akan melalui kepingan lensa yang bertengger manis di hadapan hidung saya.
Jika lensa kacamata saya bening, bersih, tanpa debu, maka jernih juga segala apa yang akan saya lihat.
Tapi bagaimana jika lensa kacamata saya penuh debu?
Jika karena debu ini maka dalam pandangan saya semua terasa kotor dan rusak/jelek, bagian manakah yang harus saya perbaiki.
Sahabat,
Berkaitan dengan tema ini, saya pernah membaca sebuah kisah (saya tidak tahu siapa pencetus asli dari kisah ini). Tapi boleh kiranya saya tampilkan di sini, sebagai sebuah ilustrasi sederhana.
Langganan:
Postingan (Atom)
Memeluk Kenangan
Saat aku mencoba melupakan namun gagal, Saat itulah aku memutuskan untuk berhenti melupakan. Berdamai. Merangkai kisah dalam ...
-
Hari Ahad lalu (10 Februari 2013) saya iseng maen ke Gramedia di Jalan Merdeka Bandung. Keliatan banget yah lagi nggak ada kegiatan, samp...
-
Alhamdulillah, akhirnya saya bisa punya rumah sendiri. Prikitieew. Mau tau ceritanya?? Yah, dengan uang pas-pasan, salah-satu alterna...
-
Mendengar nama Zamzam, sebagian besar orang akan langsung membayangkan satu sosok yang begitu dekat dengan Alqur'an. Lantunan tilawah...